Stephen Miran di The Fed Bisa Jadi Kabar Baik Kripto

Media Nganjuk

Stephen Miran di The Fed Bisa Jadi Kabar Baik Kripto

Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan pencalonan Stephen Miran, Ketua Dewan Penasehat Ekonomi (CEA), untuk mengisi kursi kosong di Dewan Gubernur The Fed.

Berdasarkan laporan Reuters, kursi tersebut ditinggalkan Adriana Kugler yang mengundurkan diri lima bulan sebelum masa jabatannya berakhir. Jika Senat menyetujui, Miran akan menjabat hingga akhir Januari 2026.

Bagi dunia kripto, kabar ini memicu euforia tersendiri. Meski Miran tidak secara terbuka dikenal sebagai pendukung Bitcoin, arah kebijakan yang ia bawa berpotensi menciptakan iklim yang lebih ramah terhadap aset digital. Sentimen positif ini tentu menjadi angin segar bagi para investor dan pelaku pasar yang selama ini menantikan regulasi yang lebih jelas dan dukungan yang lebih besar dari pemerintah. Optimisme ini beralasan, mengingat potensi dampak kebijakan moneter terhadap pergerakan harga aset kripto.

Siapa Stephen Miran?

Stephen Miran adalah ekonom lulusan Harvard yang sebelumnya pernah bekerja di sektor keuangan dan akademik. Sejak Maret 2025, ia memimpin CEA di bawah Trump. Pengalamannya yang luas di berbagai bidang ekonomi memberikan perspektif yang unik dalam memahami dinamika pasar dan merumuskan kebijakan yang efektif. Kehadirannya di The Fed diharapkan dapat membawa angin segar dan mendorong inovasi dalam pengelolaan keuangan negara.

Dalam perannya, Miran dikenal mendorong strategi pro-pertumbuhan, tarif tinggi untuk tujuan strategis, dan reformasi kelembagaan The Fed. Pendekatan pro-pertumbuhan ini sejalan dengan visi untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tarif tinggi, meskipun kontroversial, dianggap sebagai alat strategis untuk melindungi industri dalam negeri dan mendorong daya saing global. Reformasi kelembagaan The Fed juga menjadi agenda penting untuk memastikan efisiensi dan transparansi dalam pengambilan kebijakan.

Salah satu pandangannya yang menonjol adalah “Currency Offset Theory,” gagasan bahwa tarif impor tidak selalu memicu inflasi jika nilai dolar cukup kuat untuk menahannya. Teori ini menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas hubungan antara perdagangan internasional dan kebijakan moneter. Jika teori ini diterapkan dengan benar, maka pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi industri dalam negeri tanpa mengorbankan stabilitas harga.

Di luar pandangan teknis, Miran kerap menekankan perlunya kebijakan moneter yang lebih fleksibel untuk mendorong ekonomi. Hal inilah yang membuat pasar mengaitkan namanya dengan potensi penurunan suku bunga yang lebih agresif. Fleksibilitas dalam kebijakan moneter sangat penting untuk merespons perubahan kondisi ekonomi dengan cepat dan efektif. Penurunan suku bunga, misalnya, dapat merangsang investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Mengapa Dunia Kripto Peduli?

Hubungan antara kebijakan moneter dan harga kripto bukanlah teori kosong. Dalam beberapa siklus pasar terakhir, Bitcoin dan aset digital lainnya menunjukkan korelasi dengan kondisi likuiditas global. Korelasi ini menunjukkan bahwa pasar kripto tidak terisolasi dari dinamika ekonomi global. Kebijakan moneter yang longgar, misalnya, dapat meningkatkan likuiditas dan mendorong investasi di aset berisiko seperti kripto.

Saat The Fed memangkas suku bunga dan membuka keran likuiditas, investor cenderung mencari imbal hasil di aset berisiko tinggi, termasuk kripto. Fenomena ini dikenal sebagai "risk-on" sentiment, di mana investor bersedia mengambil risiko yang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Kripto, dengan volatilitasnya yang tinggi, menjadi target menarik bagi para investor yang mencari peluang pertumbuhan yang signifikan.

Penurunan suku bunga membuat biaya modal lebih murah dan return dari instrumen konvensional seperti obligasi menjadi kurang menarik. Akibatnya, modal beralih ke saham teknologi, startup dan kripto. Pergeseran modal ini mencerminkan perubahan preferensi investor yang mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan di tengah lingkungan suku bunga rendah. Kripto, dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, menjadi salah satu pilihan yang paling menarik.

Bagi Bitcoin, yang narasinya kini semakin bergeser dari “mata uang alternatif” ke “aset lindung nilai” sekaligus “aset pertumbuhan,” kondisi ini sangat menguntungkan. Transformasi narasi ini mencerminkan evolusi persepsi publik terhadap Bitcoin. Dari sekadar mata uang digital alternatif, Bitcoin kini dipandang sebagai aset yang dapat melindungi nilai kekayaan dari inflasi dan memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan.

Proyeksi Kebijakan: Lebih Cepat dan Lebih Dalam

Segera setelah pengumuman pencalonan Miran, analis di JPMorgan Chase mengubah proyeksi mereka, dari hanya satu kali penurunan suku bunga menjadi empat kali antara September 2025 dan Januari 2026. Revisi proyeksi ini menunjukkan bahwa pasar berekspektasi adanya perubahan signifikan dalam kebijakan moneter The Fed di bawah kepemimpinan Miran. Penurunan suku bunga yang lebih agresif dapat memberikan dorongan yang signifikan bagi pasar kripto.

Sentimen ini muncul karena Miran dinilai akan mendorong keputusan yang lebih dovish (longgar) dibanding beberapa gubernur lain. Pendekatan dovish ini sejalan dengan pandangan bahwa kebijakan moneter harus responsif terhadap kondisi ekonomi dan mendukung pertumbuhan. Miran diharapkan dapat membawa perspektif yang lebih fleksibel dan inovatif dalam pengambilan kebijakan The Fed.

Bagi pasar kripto, ekspektasi empat kali pemangkasan suku bunga dalam jangka waktu singkat adalah sinyal kuat bahwa likuiditas akan membaik. Bitcoin, Ethereum dan altcoin besar lainnya berpotensi mendapat dorongan harga karena masuknya modal baru, baik dari investor ritel maupun institusi. Peningkatan likuiditas dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan pasar kripto. Investor ritel dan institusi akan semakin tertarik untuk berinvestasi di aset digital, mendorong harga dan meningkatkan kapitalisasi pasar.

Efek Domino ke Pasar Stablecoin dan DeFi

Tidak hanya harga Bitcoin yang berpotensi naik, sektor stablecoin dan DeFi juga bisa merasakan dampaknya. Ketika suku bunga rendah, biaya opportunity holding dolar AS di stablecoin menurun, membuat penggunaan stablecoin untuk perdagangan dan yield farming menjadi lebih menarik. Penurunan biaya opportunity holding ini membuat stablecoin menjadi lebih menarik sebagai alat pembayaran dan investasi. Penggunaan stablecoin dalam perdagangan dan yield farming dapat meningkatkan efisiensi dan likuiditas pasar.

Di sisi lain, imbal hasil dari produk DeFi yang berbasis stablecoin bisa menjadi alternatif bagi investor yang kecewa dengan rendahnya return di pasar obligasi. Artinya, arus modal yang masuk ke DeFi berpotensi meningkat, menghidupkan kembali ekosistem yang sempat lesu. Produk DeFi yang menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada obligasi dapat menarik investor yang mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan. Arus modal yang masuk ke DeFi dapat memicu inovasi dan pertumbuhan di sektor ini.

Meski sentimen positif mendominasi, pasar kripto tidak bisa mengabaikan risiko. Likuiditas yang melimpah memang mendorong harga, tetapi juga dapat memicu gelembung aset. Jika The Fed harus berbalik arah dan mengetatkan kebijakan karena inflasi melonjak, dampaknya ke kripto bisa sangat negatif. Risiko gelembung aset selalu ada ketika pasar mengalami pertumbuhan yang cepat. Jika The Fed harus menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, pasar kripto dapat mengalami koreksi yang signifikan.

Selain itu, meski Trump cenderung lebih akomodatif terhadap aset digital dibanding beberapa pendahulunya, regulasi kripto di AS masih menjadi medan pertempuran. Ketidakpastian regulasi merupakan salah satu tantangan utama bagi pasar kripto. Pemerintah AS masih berjuang untuk menemukan cara yang tepat untuk mengatur aset digital tanpa menghambat inovasi.

SEC, CFTC dan Kongres memiliki peran besar dalam menentukan arah kebijakan. Artinya, meskipun Miran di The Fed bisa mempengaruhi sentimen moneter, faktor regulasi tetap menjadi variabel besar. Peran berbagai lembaga pemerintah dalam mengatur pasar kripto menunjukkan kompleksitas dan pentingnya regulasi yang jelas dan komprehensif.

Momentum Menuju Halving Bitcoin 2028

Yang membuat situasi ini semakin menarik adalah bahwa periode kebijakan dovish ini bisa menjadi fase awal akumulasi bagi pasar kripto sebelum siklus berikutnya. Fase akumulasi adalah periode di mana investor secara bertahap membeli aset dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Kebijakan dovish dapat menciptakan kondisi yang ideal untuk akumulasi aset kripto.

Halving Bitcoin berikutnya dijadwalkan pada 2028, namun sejarah menunjukkan bahwa reli besar biasanya dimulai 1–2 tahun sebelumnya, saat sentimen pasar mulai membaik. Halving Bitcoin, yang mengurangi pasokan Bitcoin baru yang masuk ke pasar, secara historis telah memicu reli harga yang signifikan. Sentimen pasar yang membaik dapat mempercepat reli harga setelah halving.

Jika Miran berhasil mendorong kebijakan suku bunga rendah hingga pertengahan 2026, maka pasar kripto bisa memasuki fase bullish lebih awal, dengan modal segar masuk bersamaan dengan narasi makro yang mendukung. Kombinasi kebijakan suku bunga rendah dan narasi makro yang positif dapat menciptakan lingkungan yang sangat kondusif bagi pertumbuhan pasar kripto. Fase bullish yang dimulai lebih awal dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi para investor.

Bukan “Pro-Bitcoin” Secara Langsung, Tapi Efeknya Bisa Sama

Stephen Miran mungkin bukan figur yang secara eksplisit menyatakan dukungan terhadap Bitcoin, tetapi kebijakan yang ia dorong berpotensi menciptakan kondisi yang sangat menguntungkan untuk kripto. Dukungan implisit melalui kebijakan yang menguntungkan dapat sama efektifnya dengan dukungan eksplisit. Pasar kripto akan merespons positif terhadap kebijakan yang menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan.

Penurunan suku bunga, peningkatan likuiditas, dan dorongan pada aset berisiko adalah kombinasi yang sering menjadi katalis utama reli pasar digital. Kombinasi faktor-faktor ini dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan pasar kripto. Penurunan suku bunga mengurangi biaya modal, peningkatan likuiditas meningkatkan ketersediaan dana, dan dorongan pada aset berisiko menarik investor yang mencari peluang pertumbuhan yang lebih tinggi.

Bagi pelaku pasar kripto, penunjukan ini adalah sinyal untuk mulai memperhatikan dinamika kebijakan moneter AS lebih serius. Pemahaman yang mendalam tentang kebijakan moneter AS dapat membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih tepat. Dinamika kebijakan moneter AS memiliki dampak yang signifikan terhadap pasar kripto, dan investor perlu memantau perkembangan ini dengan cermat.

Jika konfirmasi Senat berjalan lancar dan kebijakan dovish benar-benar dijalankan, kita mungkin akan menyaksikan awal dari salah satu fase paling menarik dalam sejarah kripto modern. Potensi fase bullish yang signifikan dapat memberikan peluang yang luar biasa bagi para investor. Sejarah kripto modern terus ditulis, dan penunjukan Miran di The Fed dapat menjadi babak baru yang menarik. Informasi ini dilansir dari MediaNganjuk.com.

Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di MediaNganjuk.com, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. MediaNganjuk.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Stephen Miran di The Fed Bisa Jadi Kabar Baik Kripto

Popular Post

Biodata

Profil Biodata Bidan Rita yang Viral Lengkap dengan Fakta Menariknya – Lagi Trending

MediaNganjuk.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok yang dikenal sebagai Bidan Rita. Dalam waktu singkat, namanya menjadi perbincangan ...

Berita

ICONPLAY Menyatu dengan Gaya Hidup Digital Indonesia

Di era digital yang serba cepat ini, hiburan telah bertransformasi dari sekadar pengisi waktu luang menjadi bagian integral dari gaya ...

Ekonomi

Nama Kamu Termasuk Penerima BLT Kesra Rp900.000 Oktober 2025? Cek di Sini Link dan Kriteria Penerima.

Media Nganjuk – Feby Novalius, Jurnalis-Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:02 WIB Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Melalui BLT Kesra: Penjelasan Lengkap ...

Ekonomi

Ini Batas Waktu Pencairan BLT Kesra Rp900.000 untuk Penerima Bansos 2025

JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan batas waktu pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sebesar Rp900.000 bagi penerima bantuan ...

Biodata

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap: Umur, Asal, dan Nama Suami – Kisah Inspiratif yang Sedang Trending

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap, Umur, Asal dan Nama Suami Hidup seringkali menghadirkan tantangan tak terduga yang menguji kekuatan ...

Berita

Saham DADA Berpeluang Tembus Rp230.000, Didorong Kabar Mega Akuisisi Vanguard

Saham PT Dada Indonesia Tbk (DADA) tengah menjadi primadona di pasar modal Indonesia, memicu spekulasi dan harapan baru di kalangan ...

Leave a Comment