Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang dijadwalkan berlangsung pada 30 November hingga 2 Desember 2025. Rapimnas ini dipandang sebagai momentum krusial bagi dunia usaha untuk mengevaluasi kinerja, merumuskan strategi baru, dan menetapkan arah kebijakan yang akan memandu aktivitas ekonomi di tahun-tahun mendatang. Menjelang perhelatan akbar ini, Kadin Indonesia telah mengusulkan lima strategi prioritas yang akan menjadi fokus utama pembahasan dan diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, dalam sebuah kesempatan di Jakarta pada Jumat (28/11), mengungkapkan kelima strategi prioritas yang diusung Kadin. Strategi-strategi ini mencakup berbagai aspek penting dalam pembangunan ekonomi, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan daya saing industri nasional. Anindya menekankan bahwa strategi-strategi ini masih bersifat usulan dan terbuka untuk perubahan, penambahan, atau pengurangan sesuai dengan masukan dan aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan.
Strategi prioritas pertama yang diusulkan Kadin adalah perluasan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan. Kadin menyadari bahwa menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan memberikan penghidupan yang layak bagi masyarakat adalah kunci untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup. Dalam konteks ini, Kadin akan mendorong investasi di sektor-sektor yang padat karya, seperti manufaktur, pertanian, dan pariwisata. Selain itu, Kadin juga akan berupaya meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Program pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi, dan pengembangan kewirausahaan akan menjadi fokus utama dalam strategi ini.
Also Read
Strategi kedua adalah peningkatan produktivitas nasional. Anindya menyoroti pentingnya peningkatan produktivitas untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Ia memberikan contoh perbandingan tarif dengan Amerika Serikat, di mana Indonesia memiliki tarif yang lebih tinggi dibandingkan negara tetangga. Namun, menurutnya, tarif yang tinggi tidak akan berdampak signifikan jika produktivitas nasional masih rendah. Oleh karena itu, Kadin akan mendorong penerapan teknologi dan inovasi di berbagai sektor ekonomi, serta meningkatkan efisiensi dalam proses produksi dan distribusi. Selain itu, Kadin juga akan berupaya mengurangi biaya logistik dan menyederhanakan regulasi yang menghambat produktivitas.
Strategi ketiga yang diusulkan Kadin adalah peningkatan inovasi dan industrialisasi, termasuk di dalamnya taraf kandungan dalam negeri, ekonomi sirkular, dan lain-lain. Kadin menyadari bahwa inovasi dan industrialisasi adalah kunci untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Dalam konteks ini, Kadin akan mendorong investasi di sektor-sektor industri yang strategis, seperti industri pengolahan, industri manufaktur, dan industri digital. Selain itu, Kadin juga akan berupaya meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam proses produksi, serta mendorong penerapan prinsip-prinsip ekonomi sirkular untuk mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi sumber daya.
Strategi keempat adalah peningkatan investasi dan kepastian hukum. Kadin menyadari bahwa investasi adalah motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, Kadin akan berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif, dengan memberikan kepastian hukum, mengurangi birokrasi, dan meningkatkan infrastruktur. Selain itu, Kadin juga akan mendorong investasi di sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, seperti energi terbarukan, infrastruktur, dan pariwisata. Kadin juga akan berperan aktif dalam mempromosikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik bagi investor asing.
Strategi kelima, yang melengkapi keseluruhan visi Kadin untuk Rapimnas 2025, adalah penguatan kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Kadin menyadari bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif hanya dapat dicapai melalui kolaborasi yang erat antara semua pemangku kepentingan. Dalam konteks ini, Kadin akan berperan sebagai jembatan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, serta memfasilitasi dialog dan kerjasama untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi. Kadin juga akan berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi, melalui program-program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan kewirausahaan.
Anindya menekankan bahwa kelima strategi prioritas ini masih bersifat rancangan dan terbuka untuk masukan dari berbagai pihak. Ia berharap bahwa Rapimnas 2025 akan menjadi ajang untuk menyempurnakan strategi-strategi ini dan menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diimplementasikan secara efektif.
Lebih lanjut, Anindya menjelaskan bahwa format Rapimnas tahun ini akan diubah menjadi pendekatan bottom-up. Hal ini berarti bahwa keputusan dan rekomendasi akan dihimpun terlebih dahulu dari daerah dan sektor-sektor usaha. Dengan pendekatan ini, Kadin berharap dapat menghasilkan kebijakan yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha di berbagai daerah dan sektor.
Rapimnas 2025 Kadin Indonesia diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi dunia usaha untuk bersatu, merumuskan strategi baru, dan berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan fokus pada perluasan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, inovasi, investasi, dan kemitraan, Kadin optimis bahwa Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Persiapan menuju Rapimnas ini juga melibatkan serangkaian diskusi dan konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, asosiasi industri, akademisi, dan perwakilan dari masyarakat sipil. Tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan yang komprehensif dan memastikan bahwa strategi-strategi yang dirumuskan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh elemen bangsa.
Kadin juga menyadari pentingnya adaptasi terhadap perubahan global, seperti perkembangan teknologi, perubahan iklim, dan dinamika geopolitik. Oleh karena itu, Rapimnas 2025 juga akan membahas isu-isu strategis terkait adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan global, serta upaya untuk memanfaatkan peluang-peluang baru yang muncul.
Dalam konteks digitalisasi, Kadin akan mendorong adopsi teknologi digital di berbagai sektor ekonomi, serta mengembangkan ekosistem digital yang mendukung pertumbuhan bisnis dan inovasi. Kadin juga akan berupaya meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat, agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif dalam ekonomi digital.
Terkait dengan perubahan iklim, Kadin akan mendorong penerapan praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta mendukung pengembangan energi terbarukan dan teknologi hijau. Kadin juga akan berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi emisi karbon.
Menjelang Rapimnas 2025, Kadin mengajak seluruh pelaku usaha di Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam proses perumusan strategi dan memberikan masukan yang konstruktif. Dengan kerjasama dan kolaborasi yang erat, Kadin yakin bahwa dunia usaha Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.
Rapimnas 2025 bukan hanya sekadar ajang pertemuan, tetapi juga merupakan platform untuk membangun visi bersama dan merumuskan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Kadin berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan nasional.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, Rapimnas 2025 diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang berdampak positif bagi perekonomian Indonesia dan memberikan arah yang jelas bagi dunia usaha dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan. Kadin optimis bahwa melalui kerjasama dan inovasi, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, serta meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat.















