Media Nganjuk – Danantara Indonesia menegaskan komitmennya untuk merambah pasar modal global, tidak hanya terpaku pada investasi domestik. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pengelolaan portofolio yang optimal, mengikuti praktik yang umum dilakukan oleh sovereign wealth fund (SWF) di seluruh dunia.
Managing Director Treasury Danantara Indonesia, Ali Setiawan, menjelaskan bahwa dalam memilih instrumen saham, pihaknya akan sangat berhati-hati dan tidak akan sembarangan memilih emiten. Danantara akan menggunakan serangkaian indikator fundamental untuk memastikan kualitas portofolio investasi mereka.
"Kalau di saham, kita tidak akan ke saham-saham gorengan. Kita pasti melakukan assessment, melihat return on equity, price to earnings ratio, dividend yield, market cap, dan juga likuiditasnya," ujar Ali dalam sebuah media briefing di Jakarta.
Also Read
Keputusan untuk berinvestasi di pasar luar negeri didorong oleh kebutuhan untuk diversifikasi risiko. Dengan fokus pada pengelolaan dana jangka panjang, Danantara berupaya untuk mencapai keseimbangan antara imbal hasil yang optimal dan tingkat risiko yang terukur, atau yang dikenal sebagai risk-adjusted return yang kompetitif.
"Memang kalau bicara diversifikasi risiko dan mencari risk-adjusted return yang bagus, mau tidak mau kita perlu porsi investasi di luar negeri. Ini sama seperti SWF di seluruh dunia," kata Ali.
Strategi Investasi yang Hati-Hati dan Terukur
Pernyataan Ali Setiawan menggarisbawahi pendekatan investasi Danantara yang sangat berhati-hati dan terukur. Penekanan pada indikator fundamental seperti Return on Equity (ROE), Price to Earnings Ratio (PER), Dividend Yield, Market Cap, dan likuiditas menunjukkan bahwa Danantara tidak akan terpancing oleh spekulasi atau euforia pasar. Mereka akan fokus pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat, kinerja keuangan yang stabil, dan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Return on Equity (ROE): Mengukur Efisiensi Penggunaan Modal
ROE adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Semakin tinggi ROE, semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal untuk menghasilkan keuntungan. Danantara akan mencari perusahaan-perusahaan dengan ROE yang tinggi dan stabil, yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki manajemen yang baik dan mampu menghasilkan nilai bagi para pemegang saham.
Price to Earnings Ratio (PER): Menilai Valuasi Saham
PER adalah rasio yang membandingkan harga saham perusahaan dengan laba per saham (EPS). PER digunakan untuk menilai apakah suatu saham undervalued (dinilai terlalu rendah) atau overvalued (dinilai terlalu tinggi). Danantara akan mempertimbangkan PER dalam hubungannya dengan pertumbuhan laba perusahaan dan PER rata-rata industri untuk menentukan apakah suatu saham layak untuk diinvestasikan. Mereka akan mencari saham-saham dengan PER yang wajar atau undervalued, yang memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang lebih tinggi di masa depan.
Dividend Yield: Potensi Pendapatan Pasif
Dividend Yield adalah rasio yang menunjukkan persentase dividen yang dibayarkan perusahaan setiap tahunnya dibandingkan dengan harga sahamnya. Dividend Yield merupakan indikator penting bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari investasi saham. Danantara akan mempertimbangkan Dividend Yield sebagai salah satu faktor dalam memilih saham, terutama saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang stabil dan memiliki rekam jejak pembayaran dividen yang konsisten.
Market Cap: Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Saham
Market Cap (kapitalisasi pasar) adalah nilai total dari seluruh saham perusahaan yang beredar di pasar. Market Cap digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan dan likuiditas saham. Danantara akan mempertimbangkan Market Cap dalam memilih saham, karena saham-saham dari perusahaan dengan Market Cap yang besar biasanya lebih likuid dan lebih mudah diperdagangkan. Likuiditas saham sangat penting bagi investor institusional seperti Danantara, yang perlu dapat membeli dan menjual saham dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan.
Diversifikasi Risiko: Kunci Pengelolaan Portofolio yang Berkelanjutan
Keputusan Danantara untuk berinvestasi di pasar luar negeri merupakan langkah yang tepat dalam rangka diversifikasi risiko. Diversifikasi adalah strategi investasi yang melibatkan penyebaran investasi ke berbagai aset yang berbeda, seperti saham, obligasi, properti, dan mata uang asing. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko kerugian dengan tidak menaruh seluruh telur dalam satu keranjang.
Dengan berinvestasi di pasar luar negeri, Danantara dapat mengurangi ketergantungan pada kinerja pasar domestik dan memanfaatkan peluang investasi yang lebih luas di berbagai negara dan sektor ekonomi. Diversifikasi risiko sangat penting bagi investor jangka panjang seperti Danantara, yang perlu melindungi nilai portofolio mereka dari fluktuasi pasar dan peristiwa ekonomi yang tidak terduga.
Mengikuti Jejak Sovereign Wealth Fund Dunia
Strategi investasi Danantara yang berfokus pada diversifikasi risiko dan investasi di pasar luar negeri sejalan dengan praktik yang umum dilakukan oleh sovereign wealth fund (SWF) di seluruh dunia. SWF adalah lembaga investasi yang dimiliki oleh pemerintah suatu negara dan mengelola dana publik untuk tujuan jangka panjang, seperti stabilisasi ekonomi, tabungan antar generasi, dan pembangunan infrastruktur.
SWF biasanya memiliki portofolio investasi yang sangat terdiversifikasi, yang mencakup berbagai aset di seluruh dunia. Mereka berinvestasi di saham, obligasi, properti, infrastruktur, dan aset alternatif lainnya. Tujuan utama SWF adalah untuk menghasilkan imbal hasil yang optimal dengan tingkat risiko yang terukur, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dana publik di masa depan.
Komitmen pada Investasi yang Bertanggung Jawab
Selain berfokus pada imbal hasil dan risiko, Danantara juga memiliki komitmen pada investasi yang bertanggung jawab. Ini berarti bahwa mereka mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam proses pengambilan keputusan investasi mereka.
Investasi ESG semakin menjadi perhatian utama bagi investor di seluruh dunia, karena semakin banyak orang menyadari bahwa perusahaan-perusahaan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dalam jangka panjang. Danantara akan mencari perusahaan-perusahaan yang memiliki rekam jejak yang baik dalam hal lingkungan, sosial, dan tata kelola, dan akan menghindari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam praktik-praktik yang merugikan masyarakat atau lingkungan.
Kesimpulan
Keputusan Danantara untuk masuk ke pasar modal global dan menghindari "saham gorengan" menunjukkan komitmen mereka untuk berinvestasi secara hati-hati, terukur, dan bertanggung jawab. Dengan fokus pada indikator fundamental, diversifikasi risiko, dan investasi ESG, Danantara berupaya untuk membangun portofolio investasi yang berkelanjutan dan memberikan imbal hasil yang optimal bagi negara di masa depan. Langkah ini sejalan dengan praktik yang umum dilakukan oleh sovereign wealth fund di seluruh dunia dan menunjukkan bahwa Danantara serius dalam menjalankan perannya sebagai pengelola dana publik yang bertanggung jawab.














