Bandara IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah, kini menjadi pusat perhatian setelah kunjungan Menteri Pertahanan dan latihan tempur gabungan yang digelar di kawasan industri tambang nikel IMIP. Bandara ini, yang menjadi salah satu fasilitas penunjang operasional kawasan industri, kini berada di bawah pengawasan ketat Bea Cukai dan kepolisian. Lantas, siapa sebenarnya pemilik bandara yang strategis ini?
Bandara IMIP dikembangkan oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan kawasan industri. PT IMIP sendiri merupakan perusahaan patungan dengan komposisi kepemilikan saham sebagai berikut: Shanghai Decent Investment Group (49,69%), PT Sulawesi Mining Investment (25%), dan PT Bintang Delapan Investama (25,31%). Modal dasar perusahaan ini tercatat sebesar USD 40 juta.
Dengan komposisi kepemilikan saham tersebut, dapat disimpulkan bahwa Bandara IMIP secara tidak langsung dimiliki oleh konsorsium perusahaan yang terdiri dari investor asing dan lokal. Shanghai Decent Investment Group, sebagai pemegang saham mayoritas, merupakan perusahaan investasi asal Tiongkok yang memiliki fokus pada sektor pertambangan dan industri logam. Kehadiran Shanghai Decent Investment Group menunjukkan adanya investasi asing yang signifikan dalam pengembangan kawasan industri Morowali.
Also Read
PT Sulawesi Mining Investment dan PT Bintang Delapan Investama, sebagai pemegang saham minoritas, merupakan perusahaan lokal yang memiliki pengalaman di sektor pertambangan dan investasi di Indonesia. Keterlibatan perusahaan lokal ini menunjukkan adanya sinergi antara investor asing dan lokal dalam pengembangan kawasan industri Morowali.
Bandara IMIP sendiri merupakan salah satu dari tiga bandara khusus yang ditetapkan sebagai bandara internasional melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 38 Tahun 2025. Penetapan ini menunjukkan bahwa Bandara IMIP memiliki peran penting dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Morowali dan sekitarnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menegaskan bahwa bandara khusus di kawasan industri IMIP ini berstatus resmi dan terdaftar dalam otoritas penerbangan nasional. Penegasan ini disampaikan menyusul polemik publik dan sorotan dari Menteri Pertahanan mengenai ketiadaan petugas negara di lokasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam memastikan operasional Bandara IMIP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Wakil Menteri Perhubungan Suntana mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan sejumlah personel dari berbagai instansi pemerintah untuk memastikan operasional bandara berjalan sesuai ketentuan. Personel yang diturunkan berasal dari Bea Cukai, kepolisian, Kementerian Perhubungan, dan Direktorat Jenderal Otoritas Bandara. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di Bandara IMIP.
"Nah masalah Morowali, kemarin kami sudah menempatkan beberapa personil di sana. Dari Bea Cukai, dari kepolisian, dari Kementerian Perhubungan sendiri, sudah dari Dirjen Otoritas Bandara ke sana, termasuk bag hewan dan lain-lain. Jadi kami sudah turun ke sana," kata Suntana di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (26/11/2025). Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah merespons cepat isu-isu yang berkembang terkait Bandara IMIP dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan operasional bandara berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengawasan ketat terhadap Bandara IMIP oleh Bea Cukai dan kepolisian menunjukkan adanya perhatian khusus terhadap potensi pelanggaran hukum yang mungkin terjadi di kawasan tersebut. Bea Cukai memiliki peran penting dalam mengawasi lalu lintas barang keluar masuk kawasan industri, termasuk potensi penyelundupan dan pelanggaran kepabeanan lainnya. Sementara itu, kepolisian bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan industri, termasuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas dan gangguan keamanan lainnya.
Keberadaan Bandara IMIP sebagai bandara internasional memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Morowali dan sekitarnya. Bandara ini mempermudah aksesibilitas bagi investor, tenaga kerja, dan wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan industri Morowali. Selain itu, Bandara IMIP juga mendukung kelancaran logistik dan distribusi barang, sehingga meningkatkan efisiensi dan daya saing industri di kawasan tersebut.
Namun, keberadaan Bandara IMIP juga menimbulkan sejumlah tantangan. Salah satunya adalah perlunya peningkatan infrastruktur dan fasilitas pendukung bandara, seperti jalan akses, terminal penumpang, dan fasilitas kargo. Selain itu, perlu juga adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bertugas di bandara, seperti petugas keamanan, petugas bea cukai, dan petugas imigrasi.
Selain itu, perlu juga adanya koordinasi yang baik antara berbagai instansi pemerintah dan pihak swasta yang terlibat dalam pengelolaan Bandara IMIP. Koordinasi ini penting untuk memastikan operasional bandara berjalan lancar, aman, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Secara keseluruhan, Bandara IMIP merupakan aset penting bagi pengembangan ekonomi di kawasan Morowali dan sekitarnya. Dengan pengawasan yang ketat dan pengelolaan yang profesional, Bandara IMIP dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa pengembangan kawasan industri dan infrastruktur seperti Bandara IMIP juga harus memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. Pembangunan harus dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa pengembangan kawasan industri dan infrastruktur di Morowali memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak, tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Dengan demikian, pengawasan ketat terhadap Bandara IMIP oleh Bea Cukai dan kepolisian merupakan langkah yang tepat untuk memastikan operasional bandara berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan negara.
Ke depan, diharapkan Bandara IMIP dapat terus berkembang dan menjadi bandara yang modern, aman, dan nyaman bagi semua pengguna jasa. Dengan demikian, Bandara IMIP dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kawasan Morowali dan Indonesia pada umumnya.
Penting untuk dicatat bahwa informasi mengenai kepemilikan saham dan operasional Bandara IMIP dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, perlu dilakukan verifikasi dan validasi data secara berkala untuk memastikan informasi yang disampaikan akurat dan terkini.
Selain itu, perlu juga dilakukan analisis yang mendalam mengenai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari keberadaan Bandara IMIP bagi masyarakat sekitar. Analisis ini dapat menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan yang lebih baik dan berkelanjutan dalam pengembangan kawasan industri dan infrastruktur di Morowali.
Dengan demikian, Bandara IMIP tidak hanya menjadi fasilitas transportasi semata, tetapi juga menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan di kawasan Morowali dan Indonesia.














