Kemarahan warga Pandeglang, Banten, memuncak pada Kamis, 7 Agustus 2025, ketika puluhan orang turun ke jalan untuk memblokade akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol. Aksi ini merupakan bentuk protes keras terhadap rencana pembuangan sampah dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke wilayah mereka. Penolakan ini didasari oleh kekhawatiran akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penumpukan sampah, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan masyarakat sekitar.
Latar belakang dari aksi protes ini adalah adanya kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan terkait penampungan sampah. Namun, kesepakatan ini tidak melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat Pandeglang, sehingga menimbulkan ketidakpuasan dan kecurigaan. Warga merasa bahwa keputusan ini diambil secara sepihak tanpa mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan mereka.
Dalam aksi penutupan jalan menuju TPA Bangkonol, warga membawa berbagai spanduk dan poster yang berisi tuntutan agar Pemkab Pandeglang membatalkan kerjasama dengan Pemkot Tangsel. Mereka juga meneriakkan yel-yel yang mengecam kebijakan tersebut dan menuntut adanya solusi yang lebih adil dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah. Aksi ini berlangsung cukup lama dan sempat menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi.
Also Read
Selain melakukan blokade jalan, warga juga mengancam akan melakukan tindakan yang lebih radikal jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Mereka berencana untuk membajak mobil-mobil pengangkut sampah dari Tangsel dan menumpahkan muatannya di depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup Pandeglang. Ancaman ini menunjukkan betapa seriusnya warga dalam menolak pembuangan sampah dari luar daerah ke wilayah mereka.
Aksi penolakan sampah ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Sebelumnya, beberapa daerah lain juga melakukan aksi serupa karena merasa dirugikan oleh kebijakan pembuangan sampah dari daerah lain. Masalah sampah memang menjadi isu yang kompleks dan seringkali menimbulkan konflik antar daerah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya koordinasi dan kerjasama yang baik antar pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah.
TPA Bangkonol sendiri merupakan salah satu TPA terbesar di Kabupaten Pandeglang. TPA ini menampung sampah dari berbagai wilayah di Pandeglang dan sekitarnya. Kondisi TPA Bangkonol saat ini sudah cukup memprihatinkan karena sudah melebihi kapasitas. Jika ditambah dengan sampah dari Tangsel, dikhawatirkan TPA ini akan semakin penuh dan menimbulkan masalah lingkungan yang lebih serius.
Warga Pandeglang khawatir bahwa pembuangan sampah dari Tangsel ke TPA Bangkonol akan mencemari air tanah dan sungai-sungai di sekitar TPA. Selain itu, mereka juga khawatir akan timbulnya bau tidak sedap dan penyakit yang disebabkan oleh penumpukan sampah. Kekhawatiran ini sangat beralasan karena TPA seringkali menjadi sumber masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang seharusnya lebih memperhatikan aspirasi dan kepentingan masyarakat dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan sampah. Kerjasama dengan daerah lain dalam pengelolaan sampah memang diperlukan, tetapi harus dilakukan dengan transparan dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas TPA agar tidak menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga harus bertanggung jawab dalam mengatasi masalah sampah di wilayahnya. Pemkot Tangsel tidak bisa hanya mengandalkan kerjasama dengan daerah lain untuk membuang sampah. Pemkot Tangsel harus berupaya untuk mengurangi produksi sampah dan meningkatkan daur ulang sampah. Selain itu, Pemkot Tangsel juga harus membangun fasilitas pengolahan sampah yang modern dan ramah lingkungan.
Masalah sampah merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat harus bekerjasama untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah pusat harus memberikan dukungan dan bimbingan kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. Pemerintah daerah harus meningkatkan kapasitas dan kualitas TPA serta membangun fasilitas pengolahan sampah yang modern. Masyarakat harus mengurangi produksi sampah dan meningkatkan daur ulang sampah.
Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Masyarakat harus memahami bahwa sampah bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan dan ekonomi. Dengan pengelolaan sampah yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta meningkatkan nilai ekonomi sampah.
Dalam jangka panjang, solusi terbaik untuk mengatasi masalah sampah adalah dengan mengurangi produksi sampah dan meningkatkan daur ulang sampah. Kita harus mengubah gaya hidup kita menjadi lebih ramah lingkungan. Kita harus mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai dan beralih ke barang-barang yang dapat digunakan kembali. Kita juga harus memilah sampah di rumah dan membuang sampah pada tempatnya.
Selain itu, pemerintah juga harus mendorong inovasi dan teknologi dalam pengelolaan sampah. Pemerintah harus memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan yang mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang modern dan ramah lingkungan. Dengan teknologi yang tepat, sampah dapat diolah menjadi energi, pupuk, atau bahan baku industri.
Aksi penolakan sampah di Pandeglang ini merupakan momentum bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap masalah sampah. Kita tidak bisa lagi mengabaikan masalah ini karena dampaknya sudah sangat terasa bagi lingkungan dan kesehatan kita. Mari kita bersama-sama mengatasi masalah sampah dengan cara yang cerdas dan berkelanjutan.
Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini dengan melibatkan semua pihak terkait. Dialog antara warga Pandeglang, Pemkab Pandeglang, dan Pemkot Tangsel harus segera dilakukan untuk mencari solusi yang terbaik. Solusi yang dihasilkan harus adil dan berkelanjutan serta mempertimbangkan kepentingan semua pihak.
Selain itu, pemerintah juga harus melakukan evaluasi terhadap kebijakan pengelolaan sampah yang ada. Kebijakan yang tidak efektif harus segera diperbaiki atau diganti dengan kebijakan yang lebih baik. Pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan sampah agar tidak terjadi penyimpangan.
Masalah sampah merupakan masalah yang serius dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat, kita dapat mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari. Aksi penolakan sampah di Pandeglang ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan kita.











