Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Peresmian ini akan menjadi bagian penting dari upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer (Gepaopshormil) yang akan diselenggarakan di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, pada hari Minggu, 10 Agustus 2025.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengkonfirmasi rencana peresmian ini pada hari Jumat, 8 Agustus 2025. "Dalam momentum Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer tanggal 10 Agustus, Presiden RI direncanakan meresmikan enam Kodam baru," ujarnya.
Enam Kodam baru yang akan diresmikan meliputi wilayah-wilayah strategis di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, mencerminkan komitmen pemerintah untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di seluruh pelosok negeri. Berikut adalah daftar lengkap Kodam yang akan diresmikan beserta wilayah yurisdiksinya:
Also Read
-
Kodam XIX/Tuanku Tambusai: Kodam ini akan membawahi wilayah Riau dan Kepulauan Riau (Kepri). Penamaan Kodam ini menghormati Tuanku Tambusai, seorang tokoh ulama dan pejuang kemerdekaan yang gigih melawan penjajahan Belanda di wilayah Riau pada abad ke-19. Keberadaan Kodam ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas keamanan maritim di wilayah perairan yang strategis ini, serta memperkuat pengawasan terhadap potensi ancaman dari luar.
-
Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol: Kodam ini akan bertanggung jawab atas wilayah Padang dan Jambi. Nama Kodam ini diambil dari nama Tuanku Imam Bonjol, seorang ulama dan pemimpin perang Padri yang terkenal di Sumatera Barat pada abad ke-19. Pembentukan Kodam ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayah Sumatera bagian tengah, serta memperkuat sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam pembangunan wilayah.
-
Kodam XXI/Radin Inten: Kodam ini akan mencakup wilayah Lampung dan Bengkulu. Radin Inten II adalah seorang pahlawan nasional dari Lampung yang memimpin perlawanan terhadap penjajahan Belanda pada abad ke-19. Keberadaan Kodam ini diharapkan dapat memperkuat keamanan wilayah Sumatera bagian selatan, serta meningkatkan kemampuan TNI dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, termasuk bencana alam.
-
Kodam XXII/Tambun Bungai: Kodam ini akan membawahi wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Tambun Bungai adalah tokoh legenda dari suku Dayak yang dianggap sebagai pahlawan dan penjaga keseimbangan alam. Pembentukan Kodam ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di wilayah Kalimantan bagian selatan, serta memperkuat peran TNI dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
-
Kodam XXIII/Palaka Wira: Kodam ini akan bertanggung jawab atas wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. Palaka Wira adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada para pejuang dan pemimpin yang gagah berani di Sulawesi. Keberadaan Kodam ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayah Sulawesi bagian tengah, serta memperkuat sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial dan ekonomi.
-
Kodam XXIV/Mandala Trikora: Kodam ini akan mencakup wilayah Merauke, Papua Selatan. Mandala Trikora adalah operasi militer yang dilancarkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1961 untuk merebut kembali Irian Barat (Papua) dari penjajahan Belanda. Pembentukan Kodam ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di wilayah Papua bagian selatan, serta mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Pembentukan enam Kodam baru ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat pertahanan negara dan meningkatkan keamanan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya Kodam-Kodam baru ini, diharapkan respons TNI terhadap berbagai ancaman dan tantangan keamanan dapat lebih cepat dan efektif. Selain itu, keberadaan Kodam-Kodam baru ini juga diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam pembangunan wilayah.
Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia yang kuat, aman, dan sejahtera. Melalui penguatan pertahanan dan keamanan, pemerintah berharap dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peresmian enam Kodam baru ini juga merupakan bagian dari upaya modernisasi TNI. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit TNI, serta melengkapi mereka dengan peralatan dan teknologi modern. Dengan demikian, TNI diharapkan dapat menjadi kekuatan pertahanan yang handal dan disegani di kawasan regional maupun internasional.
Selain itu, pembentukan Kodam-Kodam baru ini juga diharapkan dapat meningkatkan peran TNI dalam membantu pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial dan ekonomi. TNI dapat membantu dalam penanggulangan bencana alam, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Dengan demikian, TNI dapat menjadi bagian integral dari pembangunan nasional.
Penting untuk dicatat bahwa penamaan Kodam-Kodam baru ini didasarkan pada nama-nama tokoh pahlawan dan peristiwa bersejarah yang memiliki makna penting bagi daerah masing-masing. Hal ini bertujuan untuk menghormati jasa para pahlawan dan mengingatkan generasi muda akan pentingnya nilai-nilai perjuangan dan cinta tanah air.
Peresmian enam Kodam baru ini akan menjadi momentum penting bagi TNI dan seluruh bangsa Indonesia. Dengan penguatan pertahanan dan keamanan, Indonesia diharapkan dapat semakin maju dan sejahtera. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung TNI dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Langkah strategis ini juga mencerminkan pemahaman mendalam tentang dinamika geopolitik regional dan global. Dengan memperkuat kehadiran militer di wilayah-wilayah strategis, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas kawasan dan melindungi kepentingan nasionalnya.
Selain itu, pembentukan Kodam-Kodam baru ini juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Keberadaan markas Kodam dan satuan-satuan militer lainnya akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitarnya.
Namun, perlu diingat bahwa pembentukan Kodam-Kodam baru ini juga merupakan tantangan tersendiri. Pemerintah dan TNI harus memastikan bahwa sumber daya manusia dan anggaran yang dialokasikan mencukupi untuk mendukung operasional Kodam-Kodam baru ini. Selain itu, perlu juga dilakukan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya agar pembentukan Kodam-Kodam baru ini dapat berjalan lancar dan efektif.
Secara keseluruhan, peresmian enam Kodam baru oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah yang strategis dan penting bagi penguatan pertahanan dan keamanan Indonesia. Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia dapat semakin siap menghadapi berbagai ancaman dan tantangan di masa depan, serta dapat terus maju dan sejahtera.










