Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan pada awal pekan ini dengan catatan positif, dibuka menguat 0,61 persen ke level 8.322 pada hari Senin, 27 Oktober 2025. Data ini dilaporkan oleh Anggie Ariesta, Jurnalis Media Nganjuk. Kenaikan ini memberikan sinyal optimisme bagi para investor dan pelaku pasar di tengah dinamika ekonomi global yang terus berkembang.
Penguatan IHSG pada pembukaan ini didorong oleh sentimen positif dari berbagai sektor, yang mencerminkan kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan prospek pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aktivitas perdagangan yang ramai pada awal sesi menunjukkan minat yang kuat dari para investor untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia.
Semenit setelah pembukaan, IHSG terus menunjukkan tren positif dengan melanjutkan penguatan sebesar 0,82 persen ke level 8.339. Kenaikan ini semakin memperkuat optimisme di pasar, dengan mayoritas saham menunjukkan kinerja yang baik. Data perdagangan mencatat bahwa 342 saham berada di zona hijau, menunjukkan adanya peningkatan harga, sementara 153 saham mengalami penurunan harga atau berada di zona merah, dan 461 saham lainnya stagnan atau tidak mengalami perubahan harga.
Also Read
Volume transaksi pada awal sesi mencapai Rp1 triliun, dengan total 1,8 miliar lembar saham diperdagangkan. Angka ini menunjukkan tingginya likuiditas dan aktivitas perdagangan di pasar saham Indonesia, yang menjadi indikator penting bagi kesehatan dan daya tarik pasar modal.
Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan likuiditas tinggi, juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,23 persen ke level 838,32. Kinerja positif LQ45 menunjukkan bahwa saham-saham unggulan di pasar modal Indonesia juga mengalami peningkatan nilai, yang dapat memberikan dampak positif bagi kinerja portofolio investasi.
Selain itu, indeks JII (Jakarta Islamic Index), yang mengukur kinerja saham-saham yang memenuhi prinsip-prinsip syariah, naik 1,04 persen ke level 579,74. Kenaikan ini menunjukkan minat yang meningkat terhadap investasi syariah di Indonesia, yang semakin populer di kalangan investor yang mencari alternatif investasi yang sesuai dengan nilai-nilai agama.
Indeks MNC36, yang terdiri dari 36 saham pilihan dengan kinerja keuangan yang baik dan likuiditas tinggi, juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,23 persen ke level 342,49. Sementara itu, indeks IDX30, yang terdiri dari 30 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, naik 1,27 persen ke level 439,81. Kinerja positif kedua indeks ini menunjukkan bahwa saham-saham pilihan di pasar modal Indonesia juga mengalami peningkatan nilai, yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi.
Secara sektoral, sebagian besar indeks sektor mengalami penguatan pada awal sesi perdagangan. Sektor energi mencatatkan kenaikan sebesar 0,32 persen, didorong oleh sentimen positif dari harga komoditas energi global. Sektor konsumer non-siklikal, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk dan layanan kebutuhan pokok, naik 1,28 persen, mencerminkan stabilitas permintaan konsumen di Indonesia.
Sektor konsumer siklikal, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk dan layanan yang permintaannya dipengaruhi oleh siklus ekonomi, menguat 0,26 persen. Sektor keuangan, yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, mencatatkan kenaikan sebesar 0,65 persen, didorong oleh kinerja positif dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
Sektor infrastruktur, yang memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi, menguat 0,61 persen, didukung oleh proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan. Sektor properti mencatatkan kenaikan tertinggi di antara sektor lainnya, yaitu sebesar 5,16 persen, didorong oleh sentimen positif dari kebijakan pemerintah yang mendukung sektor properti dan peningkatan permintaan properti.
Sektor bahan baku, yang menyediakan bahan baku untuk berbagai industri, menguat 0,89 persen, didorong oleh peningkatan aktivitas manufaktur. Sektor transportasi menguat tipis sebesar 0,02 persen, sementara sektor industri menguat 0,80 persen, didukung oleh peningkatan produksi dan permintaan industri. Sektor teknologi, yang semakin penting dalam era digital, menguat 0,49 persen, didorong oleh pertumbuhan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia. Sektor kesehatan menguat 0,74 persen, didorong oleh peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan permintaan layanan kesehatan.
Tiga saham yang memimpin daftar top gainers pada awal sesi perdagangan adalah PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), dan PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL). Saham BRRC naik 34,82 persen ke level Rp151, saham SKRN menguat 24,69 persen ke level Rp1.010, dan saham REAL menguat 23,19 persen ke level Rp85. Kenaikan harga saham-saham ini menunjukkan minat yang tinggi dari para investor terhadap saham-saham tersebut dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
Secara keseluruhan, pembukaan IHSG pada awal pekan ini memberikan sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Kenaikan IHSG dan indeks-indeks sektoral menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia dan kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI. Volume transaksi yang tinggi dan likuiditas yang baik juga menunjukkan daya tarik pasar modal Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik.
Namun, para investor dan pelaku pasar perlu tetap waspada terhadap potensi risiko dan volatilitas pasar. Faktor-faktor eksternal seperti perkembangan ekonomi global, kebijakan moneter negara-negara maju, dan isu-isu geopolitik dapat mempengaruhi kinerja pasar saham Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis fundamental yang mendalam dan diversifikasi portofolio investasi untuk mengurangi risiko.
Selain itu, para investor juga perlu memperhatikan kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI, termasuk laporan keuangan, prospek pertumbuhan, dan tata kelola perusahaan yang baik. Informasi ini dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan menghindari risiko investasi yang tidak perlu.
Pemerintah dan otoritas terkait juga perlu terus menjaga stabilitas ekonomi dan pasar modal Indonesia, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif. Kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, reformasi struktural, dan peningkatan daya saing dapat menarik lebih banyak investasi asing dan domestik ke pasar modal Indonesia.
Dengan fundamental ekonomi yang kuat, potensi pertumbuhan yang menjanjikan, dan dukungan dari pemerintah dan otoritas terkait, pasar modal Indonesia memiliki prospek yang cerah di masa depan. Kenaikan IHSG pada awal pekan ini menjadi momentum yang baik untuk terus mendorong pertumbuhan dan perkembangan pasar modal Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penting bagi para investor untuk terus memantau perkembangan pasar modal Indonesia dan mengambil keputusan investasi yang bijak berdasarkan informasi yang akurat dan analisis yang mendalam. Dengan strategi investasi yang tepat, para investor dapat memanfaatkan potensi keuntungan dari pasar modal Indonesia dan mencapai tujuan keuangan mereka.
Selain itu, edukasi dan literasi keuangan juga merupakan faktor penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pasar modal Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang investasi dan risiko, masyarakat dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan berkontribusi pada pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Media Nganjuk akan terus memberikan informasi dan analisis yang akurat dan relevan tentang pasar modal Indonesia, serta membantu para investor dalam membuat keputusan investasi yang tepat. Dengan kerjasama dan dukungan dari semua pihak, pasar modal Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang, serta memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia.














