Gelombang disrupsi digital dan pesatnya adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) menuntut pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga menjadi penggerak utama transformasi melalui inovasi. Kesiapan UMKM menghadapi era ekonomi berbasis AI menjadi sorotan utama dalam SME DigitalFest 2025 yang diselenggarakan oleh Exabytes Indonesia di Jakarta, Oktober 2025. Ajang tersebut menghadirkan berbagai pemangku kepentingan digital untuk membahas strategi akselerasi bisnis di tengah perubahan teknologi yang kian cepat. Vice President & Country Manager Exabytes Indonesia Indra Hartawan menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung UMKM menghadapi tantangan ekonomi digital. "Kami berkomitmen membantu UMKM naik kelas dan memastikan toko mereka bukan sekadar tempat dilihat, tetapi juga tempat terjadinya transaksi nyata di dunia digital," ujar Indra dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (26/10).
Sektor UMKM di Indonesia merupakan tulang punggung perekonomian nasional, menyumbang kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. Namun, di era digital yang semakin kompetitif, UMKM dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya, kurangnya pemahaman teknologi, dan persaingan yang semakin ketat. Adopsi teknologi AI menjadi krusial bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing.
Mengapa AI Penting bagi UMKM?
Also Read
AI menawarkan berbagai manfaat bagi UMKM di berbagai aspek bisnis, antara lain:
-
Personalisasi Pengalaman Pelanggan: AI memungkinkan UMKM untuk memahami preferensi pelanggan secara lebih mendalam melalui analisis data. Dengan informasi ini, UMKM dapat menawarkan produk, layanan, dan pengalaman yang dipersonalisasi, meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas merek. Contohnya, UMKM dapat menggunakan chatbot AI untuk memberikan layanan pelanggan 24/7, menjawab pertanyaan, dan memberikan rekomendasi produk yang relevan.
-
Otomatisasi Proses Bisnis: AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan repetitif, seperti entri data, pengelolaan inventaris, dan pemrosesan pesanan. Otomatisasi ini membebaskan sumber daya manusia untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis, seperti pengembangan produk, pemasaran, dan inovasi. Selain itu, otomatisasi juga dapat mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi operasional.
-
Analisis Data yang Mendalam: AI dapat menganalisis data dalam jumlah besar dan kompleks untuk mengidentifikasi tren, pola, dan peluang bisnis yang tersembunyi. Analisis data ini dapat membantu UMKM dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan berbasis data, seperti menentukan target pasar yang paling potensial, mengoptimalkan strategi pemasaran, dan mengembangkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
-
Peningkatan Efisiensi Operasional: AI dapat membantu UMKM mengoptimalkan rantai pasokan, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi logistik. Contohnya, AI dapat digunakan untuk memprediksi permintaan pelanggan, mengelola inventaris secara otomatis, dan mengoptimalkan rute pengiriman. Dengan demikian, UMKM dapat mengurangi pemborosan, meningkatkan profitabilitas, dan memberikan nilai yang lebih baik kepada pelanggan.
-
Pemasaran yang Lebih Efektif: AI dapat membantu UMKM menargetkan audiens yang tepat dengan pesan yang relevan dan personal. AI dapat digunakan untuk menganalisis data demografis, perilaku online, dan preferensi pelanggan untuk membuat iklan yang lebih efektif dan meningkatkan tingkat konversi. Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk mengotomatiskan kampanye pemasaran email, media sosial, dan konten.
Tantangan Adopsi AI bagi UMKM
Meskipun AI menawarkan berbagai manfaat, adopsi teknologi ini oleh UMKM di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
-
Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran: Banyak UMKM belum memahami potensi AI dan bagaimana teknologi ini dapat diterapkan dalam bisnis mereka. Kurangnya kesadaran ini menghambat UMKM untuk mengeksplorasi dan mengadopsi solusi AI.
-
Keterbatasan Sumber Daya: UMKM seringkali memiliki keterbatasan sumber daya, baik dari segi finansial, sumber daya manusia, maupun infrastruktur teknologi. Implementasi AI membutuhkan investasi yang signifikan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan karyawan.
-
Kurangnya Keahlian dan Talenta: UMKM seringkali kesulitan untuk merekrut dan mempertahankan talenta yang memiliki keahlian di bidang AI. Pengembangan dan implementasi solusi AI membutuhkan keahlian khusus dalam bidang data science, machine learning, dan pemrograman.
-
Masalah Data: AI membutuhkan data yang berkualitas dan relevan untuk menghasilkan hasil yang akurat dan bermanfaat. UMKM seringkali memiliki masalah dalam pengumpulan, penyimpanan, dan pengelolaan data.
-
Keamanan dan Privasi Data: Penggunaan AI melibatkan pengumpulan dan analisis data pribadi pelanggan. UMKM perlu memastikan bahwa data tersebut aman dan terlindungi dari penyalahgunaan.
SME DigitalFest 2025: Mendorong Adopsi AI di Kalangan UMKM
SME DigitalFest 2025 menjadi platform penting untuk mengatasi tantangan adopsi AI di kalangan UMKM. Ajang ini menghadirkan berbagai sesi diskusi, workshop, dan pameran yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman UMKM tentang AI dan memberikan solusi praktis untuk implementasi teknologi ini.
Beberapa topik utama yang dibahas dalam SME DigitalFest 2025 antara lain:
-
Pengenalan AI untuk UMKM: Sesi ini memberikan pengenalan dasar tentang AI, termasuk konsep, manfaat, dan contoh aplikasi AI dalam berbagai sektor bisnis.
-
Studi Kasus Implementasi AI: Sesi ini menghadirkan studi kasus UMKM yang telah berhasil mengimplementasikan AI dalam bisnis mereka. Studi kasus ini memberikan inspirasi dan wawasan praktis bagi UMKM lain yang ingin mengadopsi AI.
-
Workshop Praktis AI: Sesi ini memberikan pelatihan praktis tentang penggunaan alat dan platform AI yang mudah digunakan oleh UMKM. Workshop ini membantu UMKM untuk mengembangkan keterampilan dasar dalam bidang AI.
-
Pameran Solusi AI: Pameran ini menampilkan berbagai solusi AI yang dirancang khusus untuk UMKM. UMKM dapat berinteraksi langsung dengan penyedia solusi AI dan mendapatkan informasi tentang produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Rekomendasi untuk UMKM dalam Menghadapi Era Ekonomi Berbasis AI
Berikut adalah beberapa rekomendasi bagi UMKM untuk mempersiapkan diri menghadapi era ekonomi berbasis AI:
-
Tingkatkan Pemahaman tentang AI: UMKM perlu meningkatkan pemahaman mereka tentang AI melalui berbagai sumber, seperti artikel, buku, seminar, dan workshop.
-
Identifikasi Peluang Penerapan AI: UMKM perlu mengidentifikasi peluang penerapan AI dalam bisnis mereka. Fokus pada area-area di mana AI dapat memberikan dampak yang signifikan, seperti personalisasi pengalaman pelanggan, otomatisasi proses bisnis, dan analisis data.
-
Mulai dengan Proyek Kecil: UMKM dapat memulai dengan proyek AI yang kecil dan sederhana untuk mempelajari dasar-dasar teknologi ini dan membangun kepercayaan diri.
-
Bekerja Sama dengan Mitra: UMKM dapat bekerja sama dengan mitra yang memiliki keahlian di bidang AI, seperti perusahaan teknologi, konsultan, atau akademisi.
-
Investasi dalam Pelatihan: UMKM perlu berinvestasi dalam pelatihan karyawan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam era AI.
-
Fokus pada Data: UMKM perlu fokus pada pengumpulan, penyimpanan, dan pengelolaan data yang berkualitas.
-
Perhatikan Keamanan dan Privasi Data: UMKM perlu memastikan bahwa data pelanggan aman dan terlindungi dari penyalahgunaan.
-
Beradaptasi dan Berinovasi: UMKM perlu terus beradaptasi dan berinovasi untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh AI.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik, UMKM di Indonesia dapat memanfaatkan potensi AI untuk meningkatkan daya saing, menciptakan nilai tambah, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. SME DigitalFest 2025 menjadi momentum penting untuk mendorong adopsi AI di kalangan UMKM dan mewujudkan visi Indonesia sebagai negara digital yang maju dan berdaya saing.












