Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tanggapan atas pernyataan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengenai Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dianggap menjadi penghambat dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan bahwa SLIK bukanlah faktor penentu bagi bank dalam memberikan pembiayaan KPR. Keputusan pemberian kredit sepenuhnya berada di tangan bank, dengan mempertimbangkan tata kelola dan mitigasi risiko yang memadai.
Friderica Widyasari Dewi, yang akrab disapa Kiki, menjelaskan bahwa SLIK hanyalah salah satu alat yang digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai calon debitur. Meskipun terdapat catatan kolektibilitas yang kurang lancar (kol 2, 3, 4, atau 5), bank tetap memiliki kebebasan untuk memberikan kredit jika mereka merasa yakin dengan kemampuan bayar calon debitur. Pernyataan ini disampaikan di Purwokerto pada hari Minggu, 19 Oktober 2025.
OJK telah meminta data dari 100 ribu calon penerima KPR di BP Tapera yang mengalami kendala, untuk dilakukan penelaahan lebih lanjut bersama dengan Komite Tapera. Kiki menggarisbawahi bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan industri perbankan dalam memanfaatkan informasi SLIK. OJK telah memberikan imbauan kepada perbankan bahwa SLIK bukanlah satu-satunya penentu dalam pemberian KPR, dan keputusan sepenuhnya dikembalikan kepada masing-masing bank.
Also Read
SLIK: Bukanlah Penghalang Utama, Melainkan Alat Bantu Evaluasi Risiko
Penting untuk memahami bahwa SLIK, atau Sistem Layanan Informasi Keuangan, bukanlah sebuah daftar hitam yang otomatis menggagalkan pengajuan KPR. SLIK berfungsi sebagai database yang mencatat riwayat kredit individu, mencakup informasi tentang pinjaman yang pernah diambil, status pembayaran, dan catatan keterlambatan atau gagal bayar. Bank menggunakan informasi ini sebagai salah satu alat untuk mengevaluasi risiko kredit calon debitur.
Namun, informasi dalam SLIK hanyalah satu bagian dari keseluruhan proses evaluasi. Bank juga mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti pendapatan, pekerjaan, aset, dan riwayat keuangan secara keseluruhan. Seorang calon debitur dengan catatan SLIK yang kurang sempurna masih memiliki peluang untuk mendapatkan KPR jika mereka dapat menunjukkan kemampuan bayar yang kuat dan memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank.
Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Persetujuan KPR
Selain SLIK, terdapat beberapa faktor lain yang juga memengaruhi persetujuan KPR, di antaranya:
- Pendapatan: Bank akan mengevaluasi pendapatan calon debitur untuk memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membayar cicilan KPR setiap bulan. Biasanya, bank akan menetapkan batasan rasio antara cicilan KPR dan pendapatan bulanan.
- Pekerjaan: Stabilitas pekerjaan juga menjadi pertimbangan penting. Bank cenderung lebih menyukai calon debitur yang memiliki pekerjaan tetap dan telah bekerja dalam jangka waktu yang cukup lama.
- Aset: Kepemilikan aset, seperti tabungan, investasi, atau properti lain, dapat meningkatkan kepercayaan bank terhadap kemampuan bayar calon debitur.
- Uang Muka: Semakin besar uang muka yang dibayarkan, semakin kecil risiko yang dihadapi oleh bank. Uang muka yang besar juga dapat mengurangi jumlah pinjaman yang dibutuhkan, sehingga cicilan bulanan menjadi lebih ringan.
- Riwayat Keuangan: Bank akan memeriksa riwayat keuangan calon debitur secara keseluruhan, termasuk catatan transaksi, tagihan kartu kredit, dan pinjaman lainnya. Riwayat keuangan yang baik menunjukkan bahwa calon debitur memiliki kebiasaan mengelola keuangan yang bertanggung jawab.
Strategi Meningkatkan Peluang Mendapatkan KPR dengan Catatan SLIK yang Kurang Sempurna
Jika Anda memiliki catatan SLIK yang kurang sempurna, jangan putus asa. Ada beberapa strategi yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan peluang Anda mendapatkan KPR:
- Perbaiki Catatan Kredit: Jika Anda memiliki tunggakan atau keterlambatan pembayaran, segera lunasi dan perbaiki catatan kredit Anda.
- Bangun Riwayat Kredit yang Positif: Jika Anda belum memiliki riwayat kredit yang panjang, mulailah membangun riwayat kredit yang positif dengan menggunakan kartu kredit secara bertanggung jawab dan membayar tagihan tepat waktu.
- Tingkatkan Pendapatan: Semakin tinggi pendapatan Anda, semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan KPR. Anda dapat mencari pekerjaan sampingan atau meningkatkan keterampilan Anda untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.
- Kumpulkan Uang Muka yang Lebih Besar: Semakin besar uang muka yang Anda bayarkan, semakin kecil risiko yang dihadapi oleh bank.
- Ajukan KPR Bersama Pasangan atau Keluarga: Mengajukan KPR bersama pasangan atau keluarga dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan persetujuan, karena pendapatan dan aset akan digabungkan.
- Cari Bank yang Lebih Fleksibel: Beberapa bank mungkin lebih fleksibel dalam memberikan KPR kepada calon debitur dengan catatan SLIK yang kurang sempurna. Lakukan riset dan bandingkan persyaratan dari berbagai bank.
- Konsultasi dengan Penasihat Keuangan: Seorang penasihat keuangan dapat membantu Anda mengevaluasi situasi keuangan Anda dan memberikan saran tentang cara meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan KPR.
Peran OJK dalam Mendukung Akses KPR bagi MBR
OJK memiliki peran penting dalam mendukung akses KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain memberikan imbauan kepada perbankan untuk tidak menjadikan SLIK sebagai satu-satunya penentu dalam pemberian KPR, OJK juga melakukan berbagai upaya lain, seperti:
- Edukasi Keuangan: OJK menyelenggarakan program edukasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan keuangan, termasuk KPR.
- Pelindungan Konsumen: OJK melindungi konsumen dari praktik-praktik yang merugikan dalam industri keuangan, termasuk dalam proses pengajuan KPR.
- Pengawasan Perbankan: OJK mengawasi kegiatan perbankan untuk memastikan bahwa bank beroperasi secara sehat dan memberikan layanan yang adil kepada konsumen.
- Kerjasama dengan Pemerintah dan Lembaga Lain: OJK bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga lain untuk meningkatkan akses KPR bagi MBR, misalnya melalui program subsidi KPR atau penyediaan data calon penerima KPR.
Kesimpulan
SLIK bukanlah satu-satunya penghalang dalam mendapatkan KPR. Bank mempertimbangkan berbagai faktor dalam mengevaluasi risiko kredit calon debitur. Jika Anda memiliki catatan SLIK yang kurang sempurna, jangan putus asa. Ada berbagai strategi yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan peluang Anda mendapatkan KPR. OJK juga berperan aktif dalam mendukung akses KPR bagi MBR melalui berbagai program dan kebijakan. Dengan persiapan yang matang dan informasi yang tepat, Anda dapat mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.
Media Nganjuk Menyoroti Pentingnya Literasi Keuangan dalam Pengajuan KPR
Media Nganjuk menekankan pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat, khususnya dalam proses pengajuan KPR. Memahami persyaratan dan proses pengajuan KPR, serta memiliki perencanaan keuangan yang matang, akan membantu masyarakat dalam mengambil keputusan yang tepat dan terhindar dari masalah keuangan di kemudian hari. Media Nganjuk akan terus memberikan informasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian finansial.
