
Literasi asuransi di Indonesia terus menunjukkan tren positif di tahun 2025, mencapai angka 45,45%. Data ini diperoleh dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2024. Guna mengakselerasi penetrasi asuransi di kalangan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perempuan, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), sebagai bagian dari Holding Asuransi dan Penjaminan Indonesia Financial Group (IFG), berkolaborasi dengan Dewan Asuransi Indonesia (DAI) untuk menyelenggarakan program edukasi yang menyasar langsung emak-emak di Surabaya.
Program literasi asuransi ini dirancang khusus untuk memberikan pemahaman mendalam tentang manfaat dan pentingnya perlindungan asuransi bagi kelangsungan usaha dan kesejahteraan keluarga. Emak-emak sebagai tulang punggung keluarga dan penggerak utama UMKM di Surabaya menjadi target utama, mengingat peran strategis mereka dalam perekonomian lokal.
Menurut data dari Dinas Koperasi dan Perdagangan Kota Surabaya tahun 2024, jumlah pelaku UMKM di kota ini mencapai angka yang fantastis, yaitu 150 ribu UMKM. Sebagian besar dari UMKM ini dikelola oleh perempuan, yang menunjukkan kontribusi signifikan mereka terhadap pertumbuhan ekonomi Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya dan berbagai asosiasi pelaku usaha terus berupaya meningkatkan kapasitas UMKM melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan.
Also Read
Namun, peningkatan kapasitas saja tidak cukup. UMKM juga memerlukan akses ke layanan keuangan yang memadai untuk mengembangkan bisnis mereka. Salah satu layanan keuangan yang penting adalah asuransi. Asuransi dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha UMKM, seperti kebakaran, banjir, pencurian, dan kecelakaan.
Selain itu, asuransi juga dapat memberikan perlindungan bagi keluarga pelaku UMKM jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia. Dengan memiliki asuransi, pelaku UMKM dan keluarga mereka dapat merasa lebih tenang dan aman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Program literasi asuransi yang diselenggarakan oleh Askrindo dan DAI ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman emak-emak tentang manfaat dan pentingnya asuransi. Program ini juga memberikan informasi tentang berbagai jenis produk asuransi yang tersedia dan bagaimana cara memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam program literasi ini, para peserta diberikan materi edukasi yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Materi edukasi ini mencakup topik-topik seperti:
- Pengertian asuransi dan manfaatnya
- Jenis-jenis produk asuransi yang tersedia
- Cara memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan
- Cara mengajukan klaim asuransi
- Tips menghindari penipuan asuransi
Selain materi edukasi, para peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada para ahli asuransi. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin mereka miliki tentang asuransi.
Program literasi asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan penetrasi asuransi di kalangan emak-emak di Surabaya. Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang asuransi, mereka akan lebih termotivasi untuk membeli produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarga mereka.
Peningkatan literasi asuransi juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Inklusi keuangan adalah upaya untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses ke layanan keuangan yang memadai. Asuransi merupakan salah satu layanan keuangan yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Data SNLIK tahun 2025 menunjukkan bahwa indeks literasi perasuransian telah meningkat menjadi 45,45% dari sebelumnya 36,9%. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk meningkatkan literasi asuransi mulai membuahkan hasil. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan literasi asuransi di Indonesia.
Pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu terus berupaya meningkatkan literasi asuransi melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi. Program-program ini harus menyasar semua lapisan masyarakat, termasuk emak-emak, generasi muda, dan masyarakat pedesaan.
Selain itu, perusahaan asuransi juga perlu berinovasi dalam mengembangkan produk asuransi yang lebih mudah dipahami dan terjangkau oleh masyarakat. Produk asuransi yang sederhana dan mudah dipahami akan lebih menarik bagi masyarakat. Produk asuransi yang terjangkau juga akan lebih mudah diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan meningkatkan literasi asuransi dan mengembangkan produk asuransi yang inovatif, penetrasi asuransi di Indonesia dapat ditingkatkan secara signifikan. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat perekonomian nasional.
Program literasi asuransi yang menyasar emak-emak di Surabaya ini merupakan salah satu contoh upaya konkret untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan hal serupa di daerah lain.
Keberhasilan program literasi asuransi ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, perusahaan asuransi, asosiasi pelaku usaha, dan masyarakat. Dengan bekerja sama, kita dapat meningkatkan literasi asuransi dan penetrasi asuransi di Indonesia secara signifikan.
Dalam konteks yang lebih luas, peningkatan literasi dan inklusi keuangan, termasuk asuransi, merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ketika masyarakat memiliki akses ke layanan keuangan yang memadai, mereka dapat lebih mudah untuk berinvestasi, membuka usaha, dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu terus berinovasi dan mengembangkan program-program yang efektif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Dengan demikian, sinergi antara BUMN seperti Askrindo, lembaga seperti DAI, dan pemerintah daerah seperti Kota Surabaya, dalam meningkatkan literasi asuransi di kalangan emak-emak, merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi mikro dan meningkatkan resiliensi keluarga dalam menghadapi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri secara finansial. Media Nganjuk akan terus mendukung dan memberitakan inisiatif-inisiatif positif seperti ini, yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
