Sebanyak 77 calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Nganjuk tahun 2025 telah memulai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) intensif yang dirancang untuk menempa mereka menjadi generasi muda yang tangguh, berdedikasi, dan siap mengemban tugas mulia mengibarkan bendera Merah Putih pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, pada Selasa, 22 Juli 2025, di GOR Bung Karno, Nganjuk, menandai dimulainya perjalanan panjang dan penuh tantangan bagi para calon Paskibraka.
Para calon Paskibraka, yang terdiri dari 40 putra dan 37 putri, merupakan representasi terbaik dari berbagai sekolah menengah atas di seluruh Kabupaten Nganjuk. Mereka telah melalui serangkaian seleksi ketat yang menguji kemampuan fisik, pengetahuan, wawasan kebangsaan, serta kepribadian. Terpilihnya mereka sebagai calon Paskibraka merupakan sebuah prestasi membanggakan yang patut diapresiasi, karena mereka adalah simbol harapan dan masa depan bangsa.
Diklat intensif yang akan mereka jalani dirancang secara komprehensif untuk membekali mereka dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Paskibraka yang profesional dan berdedikasi. Pelatihan ini akan berlangsung mulai dari tanggal 22 Juli hingga 9 Agustus 2025, diisi dengan berbagai materi yang meliputi pelatihan fisik, baris-berbaris, wawasan kebangsaan, kepemimpinan, serta pembentukan karakter. Setelah menjalani pelatihan intensif, mereka akan memasuki masa karantina selama tujuh hari, terhitung sejak tanggal 11 Agustus 2025, di mana mereka akan dipersiapkan secara mental dan emosional untuk menghadapi tugas pengibaran bendera yang sesungguhnya.
Also Read
Dalam sambutannya pada upacara pembukaan Diklat, Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, yang akrab disapa Kang Marhaen, menyampaikan ucapan selamat kepada para calon anggota Paskibraka yang telah terpilih sebagai putra-putri terbaik daerah. Kang Marhaen menekankan bahwa terpilihnya mereka sebagai calon Paskibraka merupakan sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar. Ia berharap mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk belajar dan mengembangkan diri, sehingga dapat menjadi generasi muda yang disiplin, berintegritas, dan memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.
Kang Marhaen juga mengingatkan para calon Paskibraka bahwa mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus siap berprestasi dan memberikan kebanggaan bagi daerah. Ia berharap mereka dapat menjadi teladan bagi generasi muda lainnya dalam hal kedisiplinan, semangat belajar, dan cinta tanah air. Kang Marhaen juga berpesan agar mereka selalu menjaga kesehatan dan kekompakan selama menjalani Diklat, serta saling mendukung dan membantu satu sama lain.
Pembukaan Diklat ini ditandai dengan prosesi siraman air kembang, sebuah tradisi yang memiliki makna simbolis penyucian diri dan semangat baru dalam menjalankan amanah sebagai calon Paskibraka. Prosesi ini dilakukan oleh Bupati Nganjuk, Kang Marhaen, sebagai bentuk dukungan dan restu kepada para calon Paskibraka. Air kembang yang digunakan dalam prosesi ini dipercaya memiliki kekuatan untuk membersihkan diri dari segala hal negatif dan memberikan semangat baru dalam menjalankan tugas mulia.
Selain prosesi siraman air kembang, upacara pembukaan Diklat juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi yang ditampilkan oleh para anggota Paskibraka senior. Atraksi-atraksi ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada para calon Paskibraka, serta menunjukkan kepada mereka betapa bangganya menjadi seorang anggota Paskibraka. Atraksi-atraksi tersebut meliputi demonstrasi baris-berbaris, formasi bendera, serta pertunjukan seni bela diri.
Selama menjalani Diklat, para calon Paskibraka akan dibimbing oleh para instruktur yang berpengalaman dan profesional di bidangnya. Para instruktur ini akan memberikan pelatihan dan pembinaan secara intensif, sehingga para calon Paskibraka dapat menguasai berbagai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Paskibraka yang handal. Para instruktur juga akan memberikan pembekalan mental dan spiritual, sehingga para calon Paskibraka memiliki mental yang kuat dan berakhlak mulia.
Materi pelatihan yang akan diberikan selama Diklat meliputi pelatihan fisik, yang bertujuan untuk meningkatkan stamina, kekuatan, dan kelenturan tubuh. Pelatihan fisik ini meliputi lari, push-up, sit-up, pull-up, serta berbagai latihan aerobik dan anaerobik lainnya. Selain pelatihan fisik, para calon Paskibraka juga akan mendapatkan pelatihan baris-berbaris, yang bertujuan untuk melatih kedisiplinan, kekompakan, dan ketepatan gerakan. Pelatihan baris-berbaris ini meliputi gerakan dasar baris-berbaris, gerakan perubahan arah, serta gerakan formasi.
Selain pelatihan fisik dan baris-berbaris, para calon Paskibraka juga akan mendapatkan materi wawasan kebangsaan, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang sejarah perjuangan bangsa, ideologi Pancasila, serta nilai-nilai luhur bangsa. Materi wawasan kebangsaan ini akan disampaikan melalui ceramah, diskusi, serta kegiatan-kegiatan interaktif lainnya. Para calon Paskibraka juga akan diajak untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kabupaten Nganjuk, seperti Monumen Dr. Soetomo dan Museum Anjuk Ladang, untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Selain itu, para calon Paskibraka juga akan mendapatkan pelatihan kepemimpinan, yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam memimpin dan mengelola tim. Pelatihan kepemimpinan ini meliputi materi tentang komunikasi efektif, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, serta manajemen konflik. Para calon Paskibraka juga akan diberikan kesempatan untuk mempraktikkan kemampuan kepemimpinan mereka melalui berbagai kegiatan simulasi dan studi kasus.
Tidak hanya itu, pembentukan karakter juga menjadi fokus utama dalam Diklat ini. Para calon Paskibraka akan dididik untuk menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, disiplin, serta memiliki semangat gotong royong dan kepedulian sosial. Pembentukan karakter ini dilakukan melalui berbagai kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, serta kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Setelah menjalani pelatihan intensif selama beberapa minggu, para calon Paskibraka akan memasuki masa karantina selama tujuh hari. Selama masa karantina, mereka akan dipisahkan dari dunia luar dan fokus sepenuhnya pada persiapan mental dan emosional untuk menghadapi tugas pengibaran bendera yang sesungguhnya. Selama masa karantina, mereka akan mendapatkan bimbingan dan motivasi dari para psikolog dan motivator, serta melakukan berbagai kegiatan relaksasi dan meditasi untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi.
Pada tanggal 17 Agustus 2025, para calon Paskibraka akan melaksanakan tugas mulia mereka, yaitu mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Nganjuk. Tugas ini merupakan puncak dari seluruh persiapan dan pelatihan yang telah mereka jalani selama ini. Mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya, sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan bangsa.
Keberhasilan para calon Paskibraka dalam melaksanakan tugas pengibaran bendera akan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Nganjuk. Mereka akan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berprestasi dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Mereka juga akan menjadi duta daerah yang akan membawa nama baik Kabupaten Nganjuk di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan semangat juang yang tinggi dan dedikasi yang tulus, 77 calon Paskibraka Nganjuk siap mengemban tugas mulia mengibarkan bendera Merah Putih pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka adalah generasi muda harapan bangsa yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kemudahan kepada mereka dalam menjalankan tugas mulia ini.
