Kisah cinta kerajaan, dengan segala intrik, drama, dan tradisi yang mengikatnya, selalu menjadi magnet bagi perhatian publik global. Lebih dari sekadar romansa biasa, kisah cinta di lingkungan kerajaan seringkali bersinggungan dengan politik, agama, dan ekspektasi sosial yang ketat. Ketika cinta itu bertentangan dengan norma-norma ini, atau bahkan menantangnya secara langsung, maka lahirlah kisah-kisah kontroversial yang menggemparkan dunia. Dari skandal perselingkuhan hingga pengorbanan takhta demi cinta sejati, inilah 10 kisah cinta kerajaan paling kontroversial sepanjang sejarah, di mana cinta dan kekuasaan saling berbenturan.
1. Raja Henry VIII dan Anne Boleyn: Cinta yang Mengubah Sejarah
Kisah cinta Raja Henry VIII dan Anne Boleyn bukan sekadar roman, melainkan sebuah peristiwa yang mengubah lanskap politik dan agama di Inggris. Henry, yang sangat menginginkan seorang putra sebagai pewaris takhta, merasa frustrasi dengan pernikahannya yang tidak menghasilkan keturunan laki-laki dengan Catherine dari Aragon. Terpesona oleh kecantikan dan kecerdasan Anne Boleyn, Henry bertekad untuk menikahinya, meskipun hal itu berarti menentang Gereja Katolik yang tidak mengizinkan perceraian.
Also Read
Demi mewujudkan ambisinya, Henry mengambil langkah revolusioner. Ia mengeluarkan Undang-Undang Supremasi pada tahun 1534, yang mendeklarasikan dirinya sebagai Kepala Gereja Inggris, memisahkan Inggris dari otoritas Paus di Roma. Tindakan ini tidak hanya membuka jalan bagi perceraiannya dengan Catherine dan pernikahannya dengan Anne, tetapi juga menandai awal dari Reformasi Inggris, sebuah perubahan besar dalam sejarah agama dan politik Eropa.
Pernikahan Henry dan Anne memang terwujud, tetapi kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Anne gagal memberikan Henry seorang putra, dan ia pun dituduh melakukan pengkhianatan dan dihukum mati. Kisah cinta mereka, yang dimulai dengan hasrat dan ambisi, berakhir dengan tragedi dan perubahan permanen dalam sejarah Inggris.
2. Edward VIII dan Wallis Simpson: Takhta yang Dikorbankan Demi Cinta
Kisah Edward VIII dan Wallis Simpson adalah salah satu kisah cinta paling terkenal dan kontroversial di abad ke-20. Edward, yang baru naik takhta Inggris pada tahun 1936, jatuh cinta pada Wallis Simpson, seorang wanita Amerika yang telah dua kali bercerai. Hubungan mereka menimbulkan skandal besar, karena raja Inggris secara tradisional dianggap sebagai kepala Gereja Inggris, yang tidak menyetujui pernikahan orang yang bercerai.
Pemerintah Inggris, serta para pemimpin negara-negara Persemakmuran, menentang pernikahan Edward dan Wallis. Mereka khawatir bahwa pernikahan tersebut akan merusak citra monarki dan mengancam stabilitas politik. Dihadapkan pada pilihan antara takhta dan cintanya, Edward membuat keputusan yang mengejutkan: ia turun takhta pada bulan Desember 1936, hanya sebelas bulan setelah naik takhta.
Keputusan Edward untuk meninggalkan takhta demi menikahi Wallis Simpson mengguncang monarki Inggris dan memaksa adiknya, Albert, untuk naik takhta sebagai Raja George VI. Edward dan Wallis menikah pada tahun 1937 dan menghabiskan sisa hidup mereka di pengasingan, jauh dari sorotan publik. Kisah mereka tetap menjadi simbol pengorbanan cinta dan pilihan yang sulit antara kewajiban dan kebahagiaan pribadi.
3. Putri Margaret dan Peter Townsend: Cinta yang Terhalang Tradisi
Kisah cinta Putri Margaret, adik perempuan Ratu Elizabeth II, dan Peter Townsend, seorang perwira Angkatan Udara Kerajaan yang bercerai, juga menjadi sorotan publik pada tahun 1950-an. Margaret dan Peter saling mencintai dan ingin menikah, tetapi hubungan mereka ditentang oleh Gereja Inggris dan pemerintah.
Sebagai seorang wanita yang bercerai, Peter Townsend dianggap tidak pantas untuk menikahi seorang putri kerajaan. Gereja Inggris, yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth II sebagai kepala, tidak mengizinkan pernikahan orang yang bercerai. Pemerintah juga khawatir bahwa pernikahan Margaret dan Peter akan merusak citra monarki dan menyebabkan krisis konstitusional.
Margaret dihadapkan pada pilihan yang sulit: menikahi Peter dan kehilangan hak-hak kerajaannya, atau melepaskan cintanya dan memenuhi kewajibannya sebagai seorang putri. Setelah berbulan-bulan pertimbangan dan tekanan publik, Margaret akhirnya memutuskan untuk tidak menikahi Peter. Ia mengeluarkan pernyataan publik yang menyatakan bahwa ia telah memutuskan untuk menempatkan tugasnya kepada Persemakmuran di atas pertimbangan lainnya. Kisah cinta Margaret dan Peter adalah contoh klasik bagaimana tradisi dan ekspektasi sosial dapat menghalangi cinta sejati.
4. Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles: Cinta yang Teruji Waktu
Hubungan Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles adalah salah satu kisah cinta kerajaan yang paling kompleks dan kontroversial. Charles dan Camilla pertama kali bertemu pada awal tahun 1970-an dan menjalin hubungan romantis, tetapi mereka tidak dapat menikah karena berbagai alasan. Charles kemudian menikahi Lady Diana Spencer pada tahun 1981, sementara Camilla menikahi Andrew Parker Bowles pada tahun 1973.
Meskipun telah menikah dengan orang lain, Charles dan Camilla tetap menjalin hubungan dekat. Perselingkuhan mereka menjadi sorotan publik pada tahun 1990-an, yang menyebabkan keretakan dalam pernikahan Charles dan Diana. Setelah perceraian mereka, Charles dan Camilla secara terbuka mengakui hubungan mereka dan akhirnya menikah pada tahun 2005.
Pernikahan Charles dan Camilla awalnya ditentang oleh sebagian masyarakat Inggris, yang masih merasa setia kepada mendiang Putri Diana. Namun, seiring berjalannya waktu, Camilla berhasil memenangkan hati publik dengan dedikasinya pada tugas-tugas kerajaan dan dukungannya kepada Charles. Kisah cinta Charles dan Camilla adalah bukti bahwa cinta sejati dapat bertahan meskipun menghadapi tantangan dan kontroversi.
5. Pangeran Harry dan Meghan Markle: Meninggalkan Gelar Demi Cinta Rakyat Jelata
Kisah cinta Pangeran Harry dan Meghan Markle adalah contoh modern dari kisah cinta kerajaan yang menentang tradisi. Harry, seorang anggota keluarga kerajaan Inggris, jatuh cinta pada Meghan Markle, seorang aktris Amerika yang bercerai dan memiliki latar belakang ras campuran. Hubungan mereka menimbulkan kontroversi sejak awal, karena Meghan dianggap tidak sesuai dengan citra tradisional seorang putri kerajaan.
Meskipun menghadapi kritik dan prasangka, Harry dan Meghan menikah pada tahun 2018. Namun, tekanan media dan ekspektasi kerajaan menjadi terlalu berat bagi mereka. Pada tahun 2020, Harry dan Meghan mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari tugas-tugas kerajaan senior dan menjadi mandiri secara finansial.
Keputusan Harry dan Meghan untuk meninggalkan keluarga kerajaan menggemparkan dunia. Mereka menjelaskan bahwa mereka ingin hidup yang lebih normal dan bebas dari tekanan media dan batasan kerajaan. Mereka pindah ke Amerika Serikat dan memulai kehidupan baru sebagai warga sipil, dengan fokus pada pekerjaan amal dan proyek-proyek pribadi. Kisah cinta Harry dan Meghan adalah simbol modern dari cinta yang mengalahkan tradisi dan keberanian untuk memilih kebahagiaan pribadi di atas kewajiban kerajaan.
6. Raja Harald V dan Ratu Sonja dari Norwegia: Perjuangan Panjang untuk Cinta Sejati
Kisah Raja Harald V dan Ratu Sonja dari Norwegia adalah kisah cinta yang membutuhkan waktu sembilan tahun untuk akhirnya bisa bersatu. Harald, yang saat itu masih menjadi seorang pangeran, jatuh cinta pada Sonja Haraldsen, seorang wanita biasa yang bukan berasal dari kalangan bangsawan. Hubungan mereka ditentang oleh ayah Harald, Raja Olav V, dan pemerintah Norwegia, yang khawatir bahwa pernikahan dengan seorang rakyat jelata akan merusak citra monarki.
Harald bersikeras bahwa ia tidak akan pernah menikahi wanita lain selain Sonja. Ia bahkan mengancam untuk tidak menikah sama sekali, yang akan menyebabkan krisis suksesi. Setelah bertahun-tahun negosiasi dan tekanan publik, Raja Olav V akhirnya memberikan persetujuannya untuk pernikahan Harald dan Sonja pada tahun 1968.
Pernikahan Harald dan Sonja disambut dengan sukacita oleh rakyat Norwegia. Sonja menjadi ratu yang populer dan dihormati, dan ia telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Norwegia. Kisah cinta Harald dan Sonja adalah bukti bahwa cinta sejati dapat mengatasi rintangan dan bahwa seorang rakyat jelata dapat menjadi seorang ratu yang hebat.
7. Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko dari Jepang: Cinta yang Mendobrak Tradisi Kekaisaran
Kisah Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko dari Jepang adalah kisah cinta yang mendobrak tradisi kekaisaran Jepang yang telah berlangsung selama berabad-abad. Akihito, yang saat itu masih menjadi seorang putra mahkota, bertemu dengan Michiko Shoda, seorang wanita biasa yang bukan berasal dari kalangan bangsawan, di lapangan tenis pada tahun 1957.
Hubungan mereka menimbulkan kontroversi, karena Michiko adalah wanita pertama yang bukan berasal dari keluarga bangsawan yang menikahi anggota keluarga kekaisaran Jepang. Pernikahan mereka ditentang oleh sebagian anggota keluarga kekaisaran dan kalangan konservatif, yang khawatir bahwa Michiko tidak akan mampu memenuhi tuntutan sebagai seorang permaisuri.
Namun, Akihito bersikeras untuk menikahi Michiko. Ia percaya bahwa Michiko adalah wanita yang tepat untuknya dan bahwa ia akan membawa perubahan positif bagi keluarga kekaisaran. Pernikahan mereka pada tahun 1959 disambut dengan antusias oleh rakyat Jepang, yang melihatnya sebagai simbol modernisasi dan keterbukaan. Michiko menjadi permaisuri yang dicintai dan dihormati, dan ia telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Jepang. Kisah cinta Akihito dan Michiko adalah bukti bahwa cinta dapat mendobrak tradisi dan membawa perubahan positif bagi sebuah negara.
8. Raja Abdullah II dan Ratu Rania dari Yordania: Romansa Modern di Timur Tengah
Kisah Raja Abdullah II dan Ratu Rania dari Yordania adalah kisah cinta modern yang memikat dunia. Abdullah, yang saat itu masih menjadi seorang pangeran, bertemu dengan Rania Al-Yassin, seorang wanita cantik dan cerdas yang bekerja di bidang pemasaran, pada sebuah pesta makan malam pada tahun 1992.
Mereka saling jatuh cinta pada pandangan pertama dan menikah enam bulan kemudian. Pernikahan mereka disambut dengan sukacita oleh rakyat Yordania, yang melihat Rania sebagai simbol modernitas dan harapan. Ketika Abdullah naik takhta pada tahun 1999, Rania menjadi ratu termuda di dunia.
Ratu Rania dikenal karena kecantikan, kecerdasan, dan komitmennya pada isu-isu sosial, terutama pendidikan dan pemberdayaan perempuan. Ia telah menjadi juru bicara yang vokal untuk perdamaian dan toleransi di Timur Tengah, dan ia telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Kisah cinta Abdullah dan Rania adalah bukti bahwa cinta dapat tumbuh di tempat yang tidak terduga dan bahwa seorang ratu dapat menjadi kekuatan positif bagi dunia.
9. Pangeran Albert II dan Putri Charlene dari Monako: Pernikahan yang Penuh Misteri
Pernikahan Pangeran Albert II dari Monako dan Putri Charlene Wittstock pada tahun 2011 seharusnya menjadi perayaan cinta dan persatuan, tetapi pernikahan tersebut malah dibayangi oleh rumor dan spekulasi. Beberapa hari sebelum pernikahan, beredar kabar bahwa Charlene mencoba melarikan diri kembali ke Afrika Selatan, negara asalnya, karena ia mengetahui rahasia gelap tentang masa lalu Albert.
Istana Monako membantah rumor tersebut dan menyatakan bahwa Charlene sangat bersemangat untuk menikahi Albert. Namun, banyak orang tetap skeptis. Selama upacara pernikahan, Charlene terlihat sedih dan tertekan, yang memicu spekulasi lebih lanjut tentang kebahagiaannya.
Sejak pernikahan mereka, Albert dan Charlene telah dikaruniai dua orang anak kembar. Namun, rumor tentang masalah dalam pernikahan mereka terus berlanjut. Charlene sering menghabiskan waktu yang lama jauh dari Monako, dan ia jarang terlihat tersenyum di depan umum. Kisah cinta Albert dan Charlene adalah contoh bahwa tidak semua kisah cinta kerajaan memiliki akhir yang bahagia.
10. Infanta Cristina dan Iñaki Urdangarin: Skandal yang Mencoreng Keluarga Kerajaan Spanyol
Kisah Infanta Cristina, putri bungsu Raja Juan Carlos I dan Ratu Sofia dari Spanyol, dan suaminya, Iñaki Urdangarin, adalah kisah cinta yang berakhir dengan skandal dan kehancuran. Cristina dan Iñaki, seorang mantan pemain bola tangan Olimpiade, menikah pada tahun 1997 dan memiliki empat orang anak.
Pada tahun 2011, Iñaki dituduh melakukan korupsi dan penggelapan dana publik. Cristina juga terlibat dalam skandal tersebut, karena ia dituduh membantu suaminya menyembunyikan aset dan mencuci uang. Skandal tersebut mengguncang keluarga kerajaan Spanyol dan merusak citra monarki.
Pada tahun 2018, Iñaki dinyatakan bersalah atas korupsi dan dijatuhi hukuman penjara. Cristina dibebaskan dari tuntutan pidana, tetapi ia diperintahkan untuk membayar denda yang besar. Skandal tersebut menyebabkan keretakan dalam keluarga kerajaan Spanyol dan membuat Cristina terasing dari keluarganya. Kisah cinta Cristina dan Iñaki adalah contoh bahwa cinta tidak selalu cukup untuk mengatasi kejahatan dan bahwa skandal dapat merusak bahkan keluarga kerajaan yang paling kuat sekalipun.
Kisah-kisah cinta kerajaan yang kontroversial ini memberikan gambaran yang menarik tentang kompleksitas hubungan manusia dan tekanan yang dihadapi oleh mereka yang hidup di bawah sorotan publik. Mereka mengingatkan kita bahwa cinta tidak selalu mudah, dan bahwa bahkan para bangsawan pun rentan terhadap patah hati, skandal, dan pilihan yang sulit. Terlepas dari akhir ceritanya, kisah-kisah ini terus memikat kita dengan drama, intrik, dan pertanyaan abadi tentang cinta, kekuasaan, dan kewajiban.
